Kamis, 24 Oktober 2013
Takahe Yang Sempat Punah
Takahē (Porphyrio hochstetteri) adalah burung yang tidak bisa terbang asli Selandia Baru dari keluarga Rallidae. Burung ini sempat dianggap punah setelah empat spesimennya ditemukan tahun 1898. Namun, setelah dilakukan pencarian burung ini akhirnya ditemukan lagi oleh Geoffrey Orbell dekat Danau Te Anau di Pegunungan Murchison, Pulau Selatan, pada 20 November, 1948. Tatanama biologi dari burung ini memperingati geologis berkebangsaan Austria Ferdinand von Hochstetter.
Spesies yang berkerabat, Takahē Pulau Utara (P. mantelli) telah punah dan hanya diketahui dari sisa-sisa kerangkanya saja. Keduanya dianggap sebagai subspesies Mantelli dan ditempatkan dalam genus Notornis. Namun, telah diketahui bahwa perbedaan antara Porphyrio dan Notornis tidak cukup untuk memisahkan kedua spesies.
Takahē adalah anggota Rallidae yang terbesar, burung ini memiliki tinggi 63 cm dan memiliki berat sekitar 3 kg. Burung ini besar, bersayap kecil, kaki yang kuat dan paruh yang besar.
Takahē dewasa umumnya berwarna ungu-kebiruan, dengan punggung berwarna hijau. Dan paruh berwarna kemerahan. Lutut berwarna merah muda. Burung jantan dan betina memiliki warna yang sama, walaupun Takahē betina berukuran lebih kecil, sedangkan anak Takahē berwarna cokelat pucat. Burung ini bersuara berisik dan keras.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar