Selsmst datang

Beberapa waktu yang lalu, blog Wikumagic mengadakan diskusi seputar pro kontra penampilan baru Deddy Corbuzier. Diskusi ini juga diikuti oleh polling mengenai perbandingan antara penampilan baru dan lama Deddy Corbuzier. Bagaimana hasilnya? Ternyata 75% pengunjung blog Wikumagic lebih menyukai penampilan lama sang master, dan hanya 25% yang menyukai penampilan barunya. Berikut adalah screen shot dari polling yang diadakan selama 7 hari di blog Wikumagic :



Sebuah diskusi tentunya memiliki dua sisi opini, pro dan kontra. Berikut adalah kutipan beberapa opini dari teman-teman pecinta magic mengenai penampilan baru Deddy Corbuzier :

Ternyata, sebagian besar komentar yang masuk mengenai penampilan baru sang master berkaitan erat dengan unsur originalitas penampilannya.

Beberapa kalangan menganggap penampilan baru Deddy Corbuzier hanya berpindah dari "meniru ke meniru". Penampilan sang mentalis dipandang terlalu mirip dengan karakter Kaisar Ming di serial kartun Flash Gordon.

Terlepas apakah master DC meniru tokoh lain atau tidak,,saya pikir dan saya rasa master DC punya maksud tertentu dibalik revolusi penampilannya,,kita jangan hanya melihat satu kemungkinan tapi lihatlah kemungkinan lainnya kenapa master DC merubah penampilan??..wong Flash Gordon ga terlalu terkenal juga dimayoritas orang Indonesia
by ; Yana Triwardana


Kalau di suruh memilih lebih baik mana antara penampilan lama atau penampilan baru Master Deddy, tentu saya akan memilih penampilan barunya..walaupun kebanyakan orank mengatakan penampilannya menjiplak atau yg lainnya..bagi saya Master Deddy tetaplah magician handal dan berintelektual tinggi..
Nazhar (nazharlawliet@rocketmail.com)


Ia berani melepas karakter yang ia bawa selama sekitar 10 tahun lamanya, dan mempertunjukkan karakter barunya pada Duel Mahakarya Magician! Saya ingin teman-teman membayangkan betapa sulitnya ia mencoba untuk merubah karakternya yang lama dengan karakternya yang baru, serta pembawaannya yang lama dengan pembawaan yang baru. Hal ini lah yang saya acungi jempol! 
asrdc89@yahoo.com


Tapi lihat sekarang, perlahan dia menunjukkan bahwa dirinya bukanlah "tiruan" dari Max Maven seperti banyak penari yang meniru Michael Jackson. Bahkan, orang-orang memanggilnya master. Sulit dipercaya saya berubah menjadi fansnya hanya gara-gara menyaksikan beberapa performance-nya dan mendengar komentarnya di acara the Master.
Wiqoyil Islama
wiqoyilislama@ymail.com


Menurut saya, perubahan itu perlu. Tidak ada salahnya berganti penampilan. Seperti halnya deck Bicycle, jika hanya ada yang regular, pasti akan membosankan, sehingga diciptakan tampilan-tampilan baru yang variatif dan tidak monoton.
interpol_lawliet@yahoo.co.id


 Namun, walau seperti apapun penampilan Deddy. Saya rasa ia hanya ingin membuat sebuah karakter pada dirinya dan menunjukkan kelasnya sebagai magician dengan menggunakan baju seperti kaisar dan apapun itu penampilannya saya rasa deddy tetap bisa membuat perbedaan dari penampilannya yang sekarang....

Contoh : saat penampilan yang lama, saya merasakn perbedaannya dari Max maven adalah cara berbicaranya dan kata-kata "konsentrasi"...Bayangkan kata-kata tersebut menjadi sebuah trend dari Deddy bahkan sampai sekarang, perhatikan saja acara televisi yang disiarkan diTrans TV yaitu Sketsa, dimana ada cerita satu kelurga yang mengikuti gaya deddy dalam berkata-kata...
 ayubsambara@yahoo.com




Secara umum, pendapat teman-teman yang kontra  berkaitan dengan 3 hal  :
Originalitas yang kurang, desain pakaian secara teknis, dan penampilan lama yang dianggap lebih baik




Bagi saya,DC melakukan kesalahan dalam "perubahan besar"nya.Seperti kita tahu DC memiliki karakter misterius di setiap penampilannya.Tapi dalam perubahannya kali ini,DC kurang bagus dalam "mendandani" dirinya."Face paint"nya terlihat seperti panda.Kostumnya-pun terlihat seperti kostum pementasan dalam opera "katak bertudung".Jika dilihat secara keseluruhan,DC ingin mengangkat katakter drakula lebih mendalam,namun sayang,dia masih kurang baik dalam "mendandani diri".
Menurut saya,penampilannya yang dulu lebih baik dibanding yang sekarang.Cara pembawaannya yang sekarangpun serasa dibuat-buat,tidak selemas pembawaannya yang dulu.
by Michael Setiawan via Facebook


seperti diatas yg disampaikan tmn" memang kesan nya DC mengganti kostum nya terlalu di buat" ya karena bagaimana kalo DC main stret magic kan ribet trz bagaimana kalo sedang buru" bisa" pakek nya tu setengah" trz kalo DC jadi komentator di the master ia duduk bersebelahan dengan melisa karim atau juri lain bisa" kan property yg ada dipundak DC terkena juri lain trz mungkin kostumnya agak mengganggu dedy untuk bergerak leluasa
nanang_rizaldi@yahoo.com


komentar saya gak panjang-panjang.
saya harap deddy corbuzier jagan meniru,karena meniru tetaplah meniru,,,apalagi sekarag lagi ramainya Indonesia vs MAlaysia
takutnya Indonesia khususnya deddy corbuzier dibilang Plagiat lagi ma MALAYSIA. 
by Noevil


saya lebih suka penampilan DC yang dulu, karena sebgai seorang mentalis ia memiliki kesan misterius. ketimbang sekarang yang menurut saya terlalu berlebihan dan sedikit lucu untuk seorang mentalis sekelas DC. dengan penampilannya sekarang kesan misterius seorang DC sedikit berkurang.
dari Ariez Sany (joe_sanynr@yahoo.co.id)


 Menurut saya, seharusnya master DC tidak perlu merubah gaya tampilanya.
Penampilan master DC yang lama sudah bisa di bilang menarik dan sudah di terima oleh banyak masyarakat.
Kalau sekarang, penampilanya tambah rumit, coba bayangkan jika DC melakukan aksi street magic, saya yakin, penampilanya tidak sedap di pandang.
Bagi saya, master DC bagaikan mobil-mobilan yang baru beli dan belum di pasang.
By luthfive


Menurut sy bnyk skali kkrngan pd pnampilan barunya! pertama, sangat tidak cocok di pakai untuk streetmagic, orang2 akn merasa lucu mlhtnya. kedua, ia harus mengubah k0nsep panggungnya mjd gelap dan misterius, misalnya lighting, kmudian propNya, sgt tdk ccok jk dia brpnampilan sprti drakula menggunakan prop warna warni sprti ampl0p dan bola brwrna cerah, mgubah alirannya mjd bizzare mentalism mgkn lbh baik. ketiga, yaitu pd face painting, bnyk corak/corengan2 yg tidak pntg, krna saat di lihat dari jauh hnya trlihat sperti coretan2/garis2 kecil yg mbuat wajahnya trlht tidak clean! yg ke 4, mgkn akan mengurangi pnampilannya yg energic krena c0stumnya yg terkesan berat,
Newdaynewlife@rocketmail.com




Entah apa yg ada di pkiran nya. Knpa dari dulu hngga skarang dia slalu saja menirukan karakter org laen.
Apakh karna dia tidak ingin atau percya pada dirinya sendiri. Atau kah karena master dedy ini adalh seseorang yg suka meniru atau juga dia ini adalah sosok dari seorang penggemar hngGa dari stUlah dia mengangkat tokoh atau karakter yg digemarinya itU menjadi ada pada dirinya sendiri.
Kita tdak tau apa maksudnya.
by Rama Sang Mentalist  via Facebook


Yeah, bagaimanapun semuanya sudah terjadi. Master deddy tidak mungkin lagi kembali ke penampilan lamanya meskipun seluruh rakyat Indonesia menyuruhnya begitu.
Terima saja dan saya yakin Deddy tidak akan mengecewekan kita.
Semoga seiring dengan penampilan barunya, dia juga dapat memberikan performa yang benar-benar baru dan lebih segar pula.
Soesanto Tjiaman (soesanto_tjiaman@yahoo.com)




simple saja sebenernya..
gak harus panjang-panjang..
penampilan tidak terlalu penting walaupun berpengaruh pada "aura" sang magician..
banyak magician dunia yang berpenampilan sederhana tapi mempunyai skill mendunia..
yang paling penting apakah perubahan penampilan DC ikut berpengaruh besar terhadap performanya atau malah hanya cari sensasi..
well see..
ricardo.wind_element@yahoo.co.id



menurut saya,yang dilakukan Dc sekarang dengan perubahanya mengarah ke hal yang positif bagi dirinya,Terbukti sekarang dia banyak di bicarakan di semua kalangan dari mulai ibu ibu anak anak dan semua kalangan yang melihat penampilan baru dia,menurut saya DC MEMANG ORANG YANG SANGAT SMART mungkin karna pengetahuan yang tinggi tentang psikologi yang dia tekuni.sebenarnya secara tidak kita sadari kita semua yang ada di forum ini telah menjadi korban perubahan dari dia,secara tidak sadar kita sedang memperkenalkan dia ke orang banyak,dan membuat nama nya semakin terkenal dan di bicarakan semua orang !
ini adalah pendapat saya tentang seorang dc yang saya kenal dari buku terbitanya.
alatsulapmurah@yahoo.com  


Yeah, itulah komentar dari para pecinta dunia magic. Masih banyak komentar-komentar menarik yang bisa anda baca di alamat  :
 http://www.blogger.com/2010/09/diskusi-wikumagic-pro-dan-kontra.html
Semua komentar yang dimuat sebelum tanggal 8 September 2010 berhak mendapatkan reward dari tim Wikumagic yang akan dikirim lewat email dalam waktu paling lambat2x24 jam.

Berdasarkan poling, ternyata masyarakat masih lebih menyukai penampilan lama master Deddy Corbuzier.  Satu komentar yang secara pribadi sangat saya sukai dari diskusi ini  dari the Aliens journal :

Keep doing magic, dan maju terus dunia magic Indonesia!
Wiku Pulangasih,
The Online Magician
Jika anda menyukai artikel ini, mohon kunjungi link sponsor di bawah untuk mendukung kelangsungan blog Wikumagic

<script><br /> // JavaScript Document<script type=text/javascript><br /> // <![CDATA[<br /> var colour="red";<br /> var sparkles=65;<br /> <br /> var x=ox=400;<br /> var y=oy=300;<br /> var swide=800;<br /> var shigh=600;<br /> var sleft=sdown=0;<br /> var tiny=new Array();<br /> var star=new Array();<br /> var starv=new Array();<br /> var starx=new Array();<br /> var stary=new Array();<br /> var tinyx=new Array();<br /> var tinyy=new Array();<br /> var tinyv=new Array();<br /> window.onload=function() { if (document.getElementById) {<br /> var i, rats, rlef, rdow;<br /> for (var i=0; i<sparkles; i++) {<br /> var rats=createDiv(3, 3);<br /> rats.style.visibility="hidden";<br /> document.body.appendChild(tiny[i]=rats);<br /> starv[i]=0;<br /> tinyv[i]=0;<br /> var rats=createDiv(5, 5);<br /> rats.style.backgroundColor="transparent";<br /> rats.style.visibility="hidden";<br /> var rlef=createDiv(1, 5);<br /> var rdow=createDiv(5, 1);<br /> rats.appendChild(rlef);<br /> rats.appendChild(rdow);<br /> rlef.style.top="2px";<br /> rlef.style.left="0px";<br /> rdow.style.top="0px";<br /> rdow.style.left="2px";<br /> document.body.appendChild(star[i]=rats);<br /> }<br /> set_width();<br /> sparkle();<br /> }}<br /> function sparkle() {<br /> var c;<br /> if (x!=ox || y!=oy) {<br /> ox=x;<br /> oy=y;<br /> for (c=0; c<sparkles; c++) if (!starv[c]) {<br /> star[c].style.left=(starx[c]=x)+"px";<br /> star[c].style.top=(stary[c]=y)+"px";<br /> star[c].style.clip="rect(0px, 5px, 5px, 0px)";<br /> star[c].style.visibility="visible";<br /> starv[c]=50;<br /> break;<br /> }<br /> }<br /> for (c=0; c<sparkles; c++) {<br /> if (starv[c]) update_star(c);<br /> if (tinyv[c]) update_tiny(c);<br /> }<br /> setTimeout("sparkle()", 40);<br /> }<br /> function update_star(i) {<br /> if (--starv[i]==25) star[i].style.clip="rect(1px, 4px, 4px, 1px)";<br /> if (starv[i]) {<br /> stary[i]+=1+Math.random()*3;<br /> if (stary[i]<shigh+sdown) {<br /> star[i].style.top=stary[i]+"px";<br /> starx[i]+=(i%5-2)/5;<br /> star[i].style.left=starx[i]+"px";<br /> }<br /> else {<br /> star[i].style.visibility="hidden";<br /> starv[i]=0;<br /> return;<br /> }<br /> }<br /> else {<br /> tinyv[i]=50;<br /> tiny[i].style.top=(tinyy[i]=stary[i])+"px";<br /> tiny[i].style.left=(tinyx[i]=starx[i])+"px";<br /> tiny[i].style.width="2px";<br /> tiny[i].style.height="2px";<br /> star[i].style.visibility="hidden";<br /> tiny[i].style.visibility="visible"<br /> }<br /> }<br /> function update_tiny(i) {<br /> if (--tinyv[i]==25) {<br /> tiny[i].style.width="1px";<br /> tiny[i].style.height="1px";<br /> }<br /> if (tinyv[i]) {<br /> tinyy[i]+=1+Math.random()*3;<br /> if (tinyy[i]<shigh+sdown) {<br /> tiny[i].style.top=tinyy[i]+"px";<br /> tinyx[i]+=(i%5-2)/5;<br /> tiny[i].style.left=tinyx[i]+"px";<br /> }<br /> else {<br /> tiny[i].style.visibility="hidden";<br /> tinyv[i]=0;<br /> return;<br /> }<br /> }<br /> else tiny[i].style.visibility="hidden";<br /> }<br /> document.onmousemove=mouse;<br /> function mouse(e) {<br /> set_scroll();<br /> y=(e)?e.pageY:event.y+sdown;<br /> x=(e)?e.pageX:event.x+sleft;<br /> }<br /> function set_scroll() {<br /> if (typeof(self.pageYOffset)=="number") {<br /> sdown=self.pageYOffset;<br /> sleft=self.pageXOffset;<br /> }<br /> else if (document.body.scrollTop || document.body.scrollLeft) {<br /> sdown=document.body.scrollTop;<br /> sleft=document.body.scrollLeft;<br /> }<br /> else if (document.documentElement && (document.documentElement.scrollTop || document.documentElement.scrollLeft)) {<br /> sleft=document.documentElement.scrollLeft;<br /> sdown=document.documentElement.scrollTop;<br /> }<br /> else {<br /> sdown=0;<br /> sleft=0;<br /> }<br /> }<br /> window.onresize=set_width;<br /> function set_width() {<br /> if (typeof(self.innerWidth)=="number") {<br /> swide=self.innerWidth;<br /> shigh=self.innerHeight;<br /> }<br /> else if (document.documentElement && document.documentElement.clientWidth) {<br /> swide=document.documentElement.clientWidth;<br /> shigh=document.documentElement.clientHeight;<br /> }<br /> else if (document.body.clientWidth) {<br /> swide=document.body.clientWidth;<br /> shigh=document.body.clientHeight;<br /> }<br /> }<br /> function createDiv(height, width) {<br /> var div=document.createElement("div");<br /> div.style.position="absolute";<br /> div.style.height=height+"px";<br /> div.style.width=width+"px";<br /> div.style.overflow="hidden";<br /> div.style.backgroundColor=colour;<br /> return (div);<br /> }<br /> // ]]><br /> </script><br />

Karya : Yuli Harmita

Source : tentang-pernikahan.com
Bagi remaja, bila istilah itu disebut-sebut bisa membuat jantung berdebar. Siapa sich yang enggak semangat bila bercerita seputar pacaran? Semua orang yang normal pasti senang dan bikin deg-degan.

Bicara soal cinta memang diakui mampu membangkitkan semangat hidup. Termasuk anak masjid, yang katanya “dicurigai” tak kenal cinta. Sama saja, anak masjid juga manusia, yang memiliki rasa cinta dan kasih sayang. Pasti dong, mereka juga butuh cinta dan dicintai. Soalnya perasaan itu wajar dan alami. Malah aneh bila ada orang yang enggak kenal cinta, jangan-jangan bukan orang.

Nah, biasanya bagi remaja yang sedang kasmaran, mereka mewujudkan cinta dan kasih sayangnya dengan aktivitas pacaran. Kayak gimana sich? Deuuh, pura-pura enggak tau. Itu tuch, cowok dan cewek yang saling tertarik, lalu mengikat janji, dan akhirnya ada yang sampai hidup bersama layaknya suami istri.

Omong-omong soal pacaran, ternyata sekarang ada gossip baru tentang pacaran islami. Ini kabar benar atau cuma upaya melegalkan aktivitas baku syahwat itu? Malah disinyalir, katanya banyak pula yang melakukannya adalah anak masjid. Artinya mereka itu pengen Islam, tapi pengen pacaran juga. Ah, ada-ada saja!!!

Memang betul, kalo dikatakan bahwa ada anak masjid yang meneladani tingkah James Van Der Beek dalam serial Dawson’s Creek, tapi bukan berarti kemudian dikatakan ada pacaraan Islami, itu enggak benar. Siapapun yang berbuat maksiat, tetap saja dosa. Jangan karena yang melakukan adalah anak masjid, lalu ada istilah pacaran Islami. Enggak bisa, jangan-jangan nanti kalau ada anak masjid kebetulan lagi nongkrongin judi togel, disebut judi Islam? Wah gawat bin bahaya.

Tentu lucu bin menggelikan dong bila suatu saat nanti teman-teman remaja yang berstatus anak masjid atau aktivis dakwah terkena “virus” cinta kemudian mengekspresikannya lewat pacaran. Itu enggak bisa disebut pacaran Islami karena memang enggak ada istilah itu. Jangan salah sangka, mentang-mentang pacarannya pakai jilbab, baju koko, dan berjenggot, lalu mojoknya di masjid, kita sebut aktivitas pacaran Islami. Wah salah besar itu!!!

Lalu bagaimana dengan sepak terjang teman-teman remaja yang terlanjur menganggap aktivitas baku
syahwatnya sebagai pacaran Islami? Sekali lagi dosa! Iya dong. Soalnya siapa saja yang melakukan kemaksiatan jelas dosa sebagai ganjarannya. Apalagi anak masjid, malu-maluin ajach.

Coba simak QS. An-Nuur : 30, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan menjaga kehormatannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Kemudian QS. An-Nuur : 31, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan menjaga kehormatannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…”

Jadi gimana dong? Dalam Islam tetep tak ada yang namanya pacaran Islami. Lalu kenapa istilah itu bisa muncul? Boleh jadi karena teman-teman remaja hanya punya semangat keislaman saja tapi minus tsaqafah ‘pengetahuan’ Islamnya. So? Ngaji lagi yuk!!!